Selasa, 19 Juni 2012

Menjual dengan Hukum Rata-rata atau rata-rata terfokus


Kita mengenal atau bahkan sudah mempraktekkan hukum rata-rata dalam aktivitas penjualan, hukum rata-rata mengatakan" semakin banyak orang atau calon pembeli yang kita tawari semakin besar kemungkinan terjadi transaksi penjualan". Jadi disini semua orang kita tawari produk yang kita jual, memang tidak bisa disangkal kalau dengan cara ini besar peluang terjadi penjualan.

Bagaimana dengan hukum rata-rata terfokus.....?

Hukum rata-rata terfokus mengatakan" semakin banyak target market yang kita tawari semakin besar kemungkinan terjadi transaksi penjualan". Target market adalah orang/calon pembeli yang terbiasa atau logis    jika menggunakan/memanfaatkan produk yang dijual. sebagai contoh, jika kita menjual produk pakaian yang cenderung seksi bila dipakai,jangan ditawarkan kepada Ibuk/wanita yang terbiasa memakai busana  muslim gamis yang ukurannya besar.


Jadi ada perbedaan yang sangat jelas diantara dua hukum tersebut. Hukum rata-rata cenderung mengisyaratkan bahwa semua orang atau calon pembeli bisa dan layak  ditawari produk, lain halnya dengan hukum rata-rata terfokus yang mengisyaratkan hanya kepada target market saja produk ditawarkan. 

Tapi kedua hukum tersebut merupakan pilihan, tergantung produk yang kita jual, kalau produk yang dijual sifatnya bisa dipakai umum tanpa melihat jenis kelamin, umur, karakter calon pembeli (Buku, Radio,Baterei dll) hukum rata-rata akan lebih tepat. Namun jika produk yang dijual mempunyai spesifikasi khusus untuk pemakainya, alangkah lebih baik jika menerapkan hukum rata-rata terfokus yang hanya menawarkan kepada semua target yang sesuai saja.

Lalu untuk produk Bapak/Ibuk kira-kira lebih tepat pakai hukum yang mana......?Silahkan kenali produk yang Bapak/Ibuk akan jual, agar biaya bisa sesuai dengan target yang diharapkan.

ARTIKEL LAIN
Definisi penjuaan dan penjabarannya
Definisi sistem penjualan barang dan unsurnya
Strategi distribusi barang





Tidak ada komentar:

Posting Komentar