Dalam dunia penjualan, kita sering mendengar istilah retur penjualan, Apalagi bagi seorang tenaga penjualan atau sales pasti akan sering mendengar istilah tersebut. Sebelum melanjutkan pembahasan tentang retur, Tidak ada jeleknya kalau kita mengerti dulu apa itu retur penjualan.
Definisi atau pengertian retur penjualan : Barang dagangan yang
diterima kembali oleh fihak pemasok atas pengembalian barang dari fihak pengorder karena suatu alasan dan atau sebab tertentu.
Beberapa alasan atau sebab kenapa barang dilakukan retur.
Definisi atau pengertian retur penjualan : Barang dagangan yang
diterima kembali oleh fihak pemasok atas pengembalian barang dari fihak pengorder karena suatu alasan dan atau sebab tertentu.
Beberapa alasan atau sebab kenapa barang dilakukan retur.
- Barang rusak atau cacat.
- Barang tidak sesuai pesanan.
- Barang tidak laku ditoko..
Untuk Barang rusak atau cacat dan barang tidak sesuai pesanan memang sewajarnya diretur atau ditukar, kenapa..?
- Untuk barang rusak atau cacat memang semestinya harus diretur, karena jika barang tetap dipaksakan untuk dijual dengan harga normal akan berpengaruh terhadap kredibilitas toko maupun produsen.
- Untuk barang tidak sesuai pesanan, sewajarnyalah toko meretur atau mengembalikan produk tersebut, karena memang toko tidak menginginkan produk bersangkutan. Mungkin toko mempunyai pandangan atau pengalaman terhadap produk tersebut diwaktu yang lalu, dimana produk tersebut memang kurang laku.
Yang jelas akan menjadi resiko toko, dimana toko akan membayar barang dagangan yang perputaran penjualannya lambat atau bahkan tidak laku. Lalu apa pengaruhnya terhadap produsen jika menolak retur untuk produk tidak laku tersebut...?
- Untuk saat tersebut memang menguntungan, dimana produsen tidak akan kebebanan potongan dari retur untuk pembayaran tagihannya, Jadi pembayaran yang diterima penuh sesuai tagihan.
- Untuk waktu akan datang mungkin akan menjadi masalah, inilah yang perlu kita perhatikan dan dipertimbangkan oleh produsen, kira-kira masalah apa yang akan muncul diwaktu mendatang..?. Jika berdasar pengalaman produk tidak laku yang menjadi resiko dimasa lalu, kemungkinan besar toko tidak akan berani untuk belanja produk dari produsen bersangkutan, Dengan adanya hal ini, produsen akan kehilangan peluang atau kesempatan untuk mendispaly produk ditoko tersebut, jika ini terjadi berarti produsen kehilangan peluang untuk mendapat omset dari toko bersangkutan. Dan yang lebih parah, bisa-bisa produsen kehilangan kerjasama dengan toko bersangkutan. Tentu produsen juga tidak menginginkan hal ini terjadi.
- Untuk waktu tersebut memang merugikan, karena pembayaran yang diterima akan dikurangi retur barang tidak laku tersebut. Jadi pembayaran yang diterima tidak akan penuh, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap cash flow pemasok.
- Untuk waktu mendatang mungkin akan menjadi solusi bagi pemasok atau produsen dalam membuat produk Yang tepat, Kenapa bisa menjadi solusi..? Karena dengan adanya retur penjualan, pemasok atau produsen bisa melakukan evaluasi terhadap produk tersebut, kenapa produk tidak laku, apakah karena harganya mahal, modelnya kurang menarik (untuk produk fashion), apa karena salah dalam perencanaan strategi pasar atau mungkin masalah lainnya. Dan jika pemasok atau produsen berhasil mengevaluasi dengan benar, maka akan bisa meyakinkan toko untuk menjual kembali produknya. jadi kemungkinan kehilangan mitra atau relasi kerjasama bisa ditekan. Misal untuk produk fashion, Produsen akan bisa membuat produk yang diterima konsumen , dan bisa menentukan cara Promosi atau iklan yang benar dan bisa diterima calon konsumen serta tidak membuat konsumen kecewa dengan apa yang dijual. Dan yang harus kita perhatikan, Bahwa retur penjualan akan dapat Meningkatkan Omset Penjualan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar