Kamis, 27 September 2012

Membangun Kekuatan Pada Jaringan Keagenan Dari Nol

membangun keagenan, cara membangun keagenan, cara mengembangkan keagenan, keagenan busana muslim, membangun keagenan busana muslim, tip membangun jaringan keagenan, sistem keagenan
Pada artikel yang berjudul"Menciptakan kekuatan pada jaringan keagenan", Disebutkan, Untuk menciptakan kekuatan pada jaringan keagenan bisa dilakukan dengan dua hal, Yaitu:
  1. Membangun hubungan baik dengan agen- agen pada level bawah agar bisa melakukan penilaian kelayakan dan kemauan dari agen- agen tersebut untuk menjadi agen level atas.
  2. Mengumpulkan informasi dari agen- agen level bawah  guna
    disampaikan kepada agen pada level yang paling tinggi. Hal ini untuk memberikan pengalaman penjualan yang lebih baik kepada agen level atas terhadap informasi yang sudah dikumpulkan pemilik merek.
Usaha membangun kekuatan diatas bisa dilakukan pemilik merek dari nol dengan dua strategi:

Memilih Agen- agen level tertinggi dahulu 
Dalam strategi ini, pemilik merek langsung membuka kerjasama dengan agen- agen level tertinggi yang sudah memiliki banyak agen dibawahnya, Dengan harapan, untuk awal- awal usaha omset akan terdongkrak naik dan penyebaran produk bisa lebih cepat serta biaya operasional penjualan diawal usaha bisa ditekan seminim mungkin, namun tetap memberikan hasil yang optimal. Disini perbandingan omset awal dan biaya operasional akan terlihat lebih besar omsetnya.
Setelah terjadi kerjasama dengan agen level atas yang mempunyai jaringan keagenan banyak dan luas, selanjutnya pemilik merek melakukan dua usah diatas, yaitu membina hubungan baik dengan agen level bawah serta mengumpulkan informasi pasar yang relefan langsung dari agen- agen level bawah guna disampaikan kepada agen level atas.

Memilih Agen- agen level bawah dahulu
Dalam strategi yang kedua ini, Pemilik merek akan membuka kerjasama dengan banyak agen level bawah yang mempunyai jaringan sedikit atau bahkan belum mempunyai jaringan sama sekali. Selanjutnya dari semua  agen bawah yang ada akan dikelola dan dilakakukan penilaian. Penilaian meliputi;
  • Perkembangan jumlah agen dibawahnya.
  • Perkembangan omset dari waktu -kewaktu.
  • Kredibilitas pembayaran.
  • Kesetiaan terhadap merek.
  • Minat terhadap Agen Level atas.
  • Kerjasama dalam arus informasi dengan pemilik merek.
  • Pengelolaan barang.
Setelah dilakukan penilaian dari waktu- kewaktu terhadap semua agen yang dikelola, Kemudian dibuat rangking. Dan berdasarkan rangking yang sudah dibuat pemilik merek tersebut, Selanjutnya baru memunculkan dan memberikan kesempatan kepada agen dengan rangking nilai tertinggi dari masing- masing area untuk menjadi Agen level atas. Dimana agen yang diberi kesempatan menjadi agen level atas ini, kemudian akan mengelola agen- agen level dibawahnya. Konsekwensi dari strategi ini adalah biaya operasional awal memulai usaha akan tinggi, sedangkan omset akan bervasiasi.

Dari dua strategi diatas, Masing- masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun jika dirasakan, Strategi yang kedua akan memberikan kekuatan lebih baik kepada pemilik merek dalam membuat kebijakan serta penerapannya, Karena pemilik merek akan lebih mengenal kedua level, baik level yang ditunjuk menjadi agen level atas maupun agen- agen dibawahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar