Kamis, 27 September 2012

Menciptakan Kekuatan Pada Jaringan Keagenan busana Muslim

menciptakan kekuatan pada keagenan busana muslim, bagaimana agar agen kuat, membuat keagenan busana muslim
Sekarang ini sudah banyak bermunculan merek produk busana muslim dan jilbab Yang melakukan Penjualan produk dengan sistym keagenan, Hal ini dilakukan karena Saluran distribusi sistem keagenan  bisa menekan biaya penjualan. Namun tidak banyak Pemilik produk atau merek mempunyai kekuatan yang optimal dalam menjalankan usahanya ini. Kenapa ini terjadi?, Salah satu penyebabnya adalah pemilik
merek produk cenderung fokus pada penggarapan Agen dengan level paling tinggi, Apalagi jika didukung dengan kekuatan produk yang memadai. Apakah hal ini salah?, Tentu saja tidak, Karena dengan cara ini akan tercipta omset tinggi dengan biaya penjualan relatif rendah. Namun dengan cara ini pemilik merek produk kurang memiliki kekuatan yang optimal. 

Apa yang dimaksud kekuatan disini?, Kekuatan disini adalah kekuatan dari pemilik merek produk dalam menerapkan kebijaksanaan terhadap agen pada level yang lebih rendah. Misal kebijaksanaan diskon kepada agen pada level yang lebih rendah, Belum tentu Agen pada level paling atas atau agen yang langsung berhubungan dengan pemilik merek produk mau menjalankan, Karena kebijakan baru belum tentu sesuai dengan kebijakan yang selama ini sudah dijalankan agen level atas. Dan jika pemilik merek tetap memaksakan kebijakannya, besar kemungkinan agen level atas akan mengurangi usahanya dalam memasarkan produk dari pemilik merek dan akan mulai melirik produk lain, atau yang lebih parah agen level atas ini akan mundur dari kerjasama dalam menjual produk dari pemilik merek. Jika hal ini sampai terjadi, Belum tentu Pemilik merek bisa mendapatkan agen dengan kualifikasi agen level atas dengan cepat, apalagi jika produk tidak mempunyai daya saing kuat dipasaran.

Lalu bagaimana cara menciptakan kekuatan yang optimal?
Selain menciptakan produk yang mempunyai kekuatan daya saing dipasaran, Ada lagi usaha yang harus dilakukan pemilik merek. Selain fokus penggarapan keagen level atas, Pemilik produk juga harus terjun keagen- agen dibawah, Dengan tujuan:

  1. Membina hubungan baik dengan agen- agen bawah serta melakukan penilaian terhadap agen bawah, Dengan hal ini pemilik bisa menentukan agen mana yang memenuhi kriteria dan sinyal minat agen bawah untuk menjadi agen atas. Jadi jika sewaktu- waktu agen atas pada area tersebut mundur dari kerjasama keagenan, Pemilik tidak susah untuk mendapatkan gantinya.
  2. Menggali informasi pasar yang relevan dari agen bawah sebagai masukan kepada agen atas. Informasi pasar bisa meliputi Tren mode yang laku, Tren warna yang laku, Size produk yang laku, Bahan produk yang laku dll. Dengan hal ini pemilik produk bisa menentukan kebutuhan produk dari agen level atas tentang produk apa yang harus diorder. Kalau hal ini berjalan dengan sempurna, arus barang dari pemilik produk keagen level atas bisa ditentukan pemilik pemilik produk, Dan dalam jangka panjang tidak menutup kemungkinan agen level atas akan selalu menunggu informsi pasar yang sudah dikumpulkan pemilik serta kiriman produk apa yang akan dikirim pemilik produk. Hal ini akan tercapai jika pemilik produk bisa memberikan pengalaman bagus tentang penjualan berdasarkan informasinya.
Kedua usaha diatas bisa dilakukan pada saat awal pembentukan jaringan keagenan atau pada saat jaringan keagenan sudah terbentuk, Namun dari kedua pilihan diatas tentunya ada kekurangan dan kelibihannya. Dan jaringan keagenan perlu dibangun agar mempunyai kekuatan, Membangun kekuatan keagenan  bisa dilakukan dengan 2 strategi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar