Asalasah ~ Sebuah keluarga di Desa Sokasari, Tegal, Jawa Tengah, punya penis dan vagina yang berfungsi normal. Santi, 23 tahun, lahir sebagai perempuan. Tapi sejak usia enam bulan di selangkangannya juga tumbuh penis.
Penis dan vagina itu kini berfungsi normal. "Aku menstruasi, tapi yang laki-laki juga normal," kata anak kelima dari tujuh bersaudara pasangan Dasori, 67, dan Poniah, 56, ini. Bahkan penisnya, kata Santi, juga dilengkapi dengan testis.
Tak hanya kelamin ganda, hasrat Santi juga dobel. "Aku tertarik pada perempuan, tapi sama lelaki juga nafsu," katanya malu-malu. Sehari-hari Santi memakai baju perempuan. Tapi pakaiannya itu tak cocok karena ototnya juga mengkal-mengkal.
Santi kerap bingung dengan keadaan yang dialaminya. Ditambah lagi lingkungannya kerap salah paham. Pada 2004, ia pernah dikeroyok seratus orang karena masuk majelis pengajian perempuan. Warga marah karena postur Santi yang sangat maskulin.
Tak hanya Santi yang berkelamin ganda. Zakaria dan Topan, dua keponakan Santi berumur delapan dan lima tahun, juga punya kelamin ganda. Keduanya anak Torikin yang tak lain kakak Santi.
Zakaria yang lahir sebagai perempuan kini memiliki penis, tapi tanpa testis. Sementara Topan yang lahir sebagai laki-laki, kini memiliki vagina.
Belum ada penjelasan dari dokter soal kelamin ganda ini. Santi, Topan, dan Zakaria, tak pernah datang ke rumah sakit untuk memeriksakannya. "Kami tak punya uang untuk ongkos ke kota," kata Santi.
Dokter Silvan Wayudin dari Puskesman Kecamatan Bumijawa yang pertama kali memeriksa Santi, membenarkan perubahan pada diri salah seorang pasien yang sebelumnya berobat ke puskesmas Bumijawa ini. Sulvan menyarankan uji laboratorium untuk mengetahui jenis kromoson yang dominan pada tubuh Santi. “Ini untuk menentukan status dan tindakan lebih lanjut buat yang bersangkutan,” ujar Sulvan.
Ia memperkirakan kasus yang dialamai Santi dan dua keponakannya ini faktor genetika. Satu-satunya jalan untuk kembali normal adalah dengan operasi. “Namun yang menentukan status dan jenis kelaminya dokter dan tim medis yang lebih mengetahui,” katanya.
Penis dan vagina itu kini berfungsi normal. "Aku menstruasi, tapi yang laki-laki juga normal," kata anak kelima dari tujuh bersaudara pasangan Dasori, 67, dan Poniah, 56, ini. Bahkan penisnya, kata Santi, juga dilengkapi dengan testis.
Tak hanya kelamin ganda, hasrat Santi juga dobel. "Aku tertarik pada perempuan, tapi sama lelaki juga nafsu," katanya malu-malu. Sehari-hari Santi memakai baju perempuan. Tapi pakaiannya itu tak cocok karena ototnya juga mengkal-mengkal.
Santi kerap bingung dengan keadaan yang dialaminya. Ditambah lagi lingkungannya kerap salah paham. Pada 2004, ia pernah dikeroyok seratus orang karena masuk majelis pengajian perempuan. Warga marah karena postur Santi yang sangat maskulin.
Tak hanya Santi yang berkelamin ganda. Zakaria dan Topan, dua keponakan Santi berumur delapan dan lima tahun, juga punya kelamin ganda. Keduanya anak Torikin yang tak lain kakak Santi.
Zakaria yang lahir sebagai perempuan kini memiliki penis, tapi tanpa testis. Sementara Topan yang lahir sebagai laki-laki, kini memiliki vagina.
Belum ada penjelasan dari dokter soal kelamin ganda ini. Santi, Topan, dan Zakaria, tak pernah datang ke rumah sakit untuk memeriksakannya. "Kami tak punya uang untuk ongkos ke kota," kata Santi.
Dokter Silvan Wayudin dari Puskesman Kecamatan Bumijawa yang pertama kali memeriksa Santi, membenarkan perubahan pada diri salah seorang pasien yang sebelumnya berobat ke puskesmas Bumijawa ini. Sulvan menyarankan uji laboratorium untuk mengetahui jenis kromoson yang dominan pada tubuh Santi. “Ini untuk menentukan status dan tindakan lebih lanjut buat yang bersangkutan,” ujar Sulvan.
Ia memperkirakan kasus yang dialamai Santi dan dua keponakannya ini faktor genetika. Satu-satunya jalan untuk kembali normal adalah dengan operasi. “Namun yang menentukan status dan jenis kelaminya dokter dan tim medis yang lebih mengetahui,” katanya.
Baca Juga:
- Air Yang Disemprot Pemadam Kebakaran Ini Berubah M...
- Ternyata Iklan Wisata yang Jelek Akan Memikat Wisa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar