Bagi produsen busana muslim yang menjalankan usaha jualan produk dengan menggunakan sistem keagenan atau jaringan keagenan, Menjaga keutuhan agen jaringan yang menjual produk sangatlah penting. Tapi kadang-kadang produsen akan terlena dengan situasi masa lalu dimana produknya sangat dicari oleh pembeli dan masih minimnya pesaing. Dan anggapan ini kadang masih dibawa sampai
saat dimana pasar untuk produknya sudah penuh dengan pesaing. Jika hal ini tidak segera disadari dan dicarikan solusi pemecahannya , Maka tidak akan bisa dielakkan lagi bahwa jumlah agen penjualannya lama-kelamaan akan berkurang. Untuk itu, Penting bagi produsen mengetahui penyebab semakin berkuranya atau mundurnya agen jaringannya.
saat dimana pasar untuk produknya sudah penuh dengan pesaing. Jika hal ini tidak segera disadari dan dicarikan solusi pemecahannya , Maka tidak akan bisa dielakkan lagi bahwa jumlah agen penjualannya lama-kelamaan akan berkurang. Untuk itu, Penting bagi produsen mengetahui penyebab semakin berkuranya atau mundurnya agen jaringannya.
Mendeteksi secara dini penyebab mundurnya agen penjualan sangat diperlukan, Hal ini akan membantu produsen untuk mendapatkan informasi secara cepat dan relevan guna pengambilan keputusan langkah atau strategi selanjutnya. Berikut beberapa alasan jaringan agen busana muslim mundur dari jaringan penjualan untuk merek tertentu.
- Karena produk pesaing.
- Karena kebijakan target dan cara transaksi yang ketat tanpa melihat apa yang dilakukan pesaing.
- Karena penerapan proteksi area yang tidak bisa dikontrol oleh produsen.
- Karena perubahan cara promosi pesaing.
Berikut uraian dari 4 penyebab mundurnya agen busana muslim diatas.
Karena produk pesaing
Dewasa ini sudah sangat banyak produsen busana muslim yang menyadari bahwa menggandeng keagenan busana muslim dalam mendistribusikan produknya sangatlah menguntungkan, Selain bisa menekan biaya penjualan, Distribusi produk kekonsumen juga akan bisa cepat. Karena dalam sestem keagenan, Agen atau sub agen akan menjual dengan cara jemput bola. Dengan semakin ramainya persaingan, Produsen tentu akan berusaha menawarkan produk terbaiknya, Baik dari segi kualitas maupun harganya. Dan agar bisa mengambil hati agen, Produsen akan memberi barang yang lebih baik dari pesaingnya agar penyerapan pasarnya tinggi. Selanjutnya hukum pasar akan berjalan secara otomatis. Jadi jika penyerapan pasar untuk produk merek lama berkurang atau bahkan bisa dikatakan tidak laku karena kalah dengan pesaing baru, Agen lama-lama akan melupakan produk merek yang sudah lebih dulu dijual.
Karena kebijakan target dan cara transaksi yang ketat tanpa melihat apa yang dilakukan pesaing
Mungkin dari beberapa pembaca artikel ini sudah tahu bahwa, Didalam sistem keagenan busana muslim saat sekarang, target penjualan kadang tidak relevan dengan kondisi penyerapan pasar untuk produk yang dibuatnya. Sehingga untuk mencapai jumlah target yang ditentukan kadang akan sangat susah. Disisi lain, Pesaing yang datang dengan produk yang hampir sama atau bahkan lebih bagus menawarkan cara transaksi yang lebih mudah dan bahkan tanpa resiko. Hal ini bisa dilihat dari adanya produsen yang baru masuk pada sistem keagenan dengan menawarkan transaksi titip jual dengan kondisi produk lebih mempunyai peluang diserap pasar busana muslim saat ini.
Karena penerapan proteksi area yang tidak bisa dikontrol oleh produsen
Tidak sedikit produsen busana muslim di Indonesia saat ini yang menerapkan proteksi area pemasaran, Namun Proteksi area keagena busana muslim tidak optimal, Karena tidak bisa dikontrol dan dikendalikan secara optimal oleh produsen, Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Sehingga akan terjadi persaingan yang tidak sehat antar agen lintas area, Jika ini terjadi agen yang kondisinya lemah omsetnya akan semakin turun dan pencapaian target akan semakin turun pula.
Karena cara promosi pesaing yang lebih menguntungkan agen
Promosi itu banyak macamnya, Diantranya banner. Dari beberapa atau sebagian besar produsen busana muslim yang lebih dulu masuk atau bahkan membangun jaringan keagenan, Kebanyakan mengisyaratkan pembayaran untuk banner, Atau kalau tidak biasanya memberikan syarat belanja minimal untuk mendapatkan banner. Dan ini merupakan celah bagi beberapa pendatang baru disistem keagenan untuk memberikan banner gratis dan tanpa adanya pembelanjaan minimal. Hal ini juga diberlakukan untuk katalog produk.
Sudah banyak agen busana muslim yang mengundurkan diri dari kerjasama penjualan dengan merek lama. Hal ini disebabkan karena adanya pesaing dengan produk baru yang lebih baik, Adanya kebijakan target dan cara transaksi yang lebih menguntungkan agen dari pesaing, Adanya aturan lain dari pesaing yang lebih menguntungkan untuk agen (misal dari segi pengadaan banner), Dan adanya proteksi area yang dalam pelaksanaannya tidak optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar