Asalasah ~ Sarapan ternyata bukan sekedar mengisi perut. Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan, melewatkan sarapan ternyata bisa meningkatkan resiko penyakit jantung koroner.
Studi yang berlangsung 16 tahun ini menemukan mereka melewatkan sarapan memiliki risiko tinggi serangan jantung atau kematian akibat penyakit jantung koroner. Akibat ini ditemukan pada mereka yang lupa sarapan, atau makan saat larut malam. Dua kebiasaan ini bisa menyebabkan efek merugikan metabolik yang mengarah pada penyakit jantung koroner.
Walau sudah memperhitungkan faktor diet, aktivitas fisik, merokok dan faktor gaya hidup lainnya, hubungan dua kebiasaan ini dengan penyakit jantung koroner tetap kuat.
Pemimpin studi Leah E. Cahill, Ph.D., dari Department of Nutrition at Harvard School of Public Health di Boston menyebut melewatkan sarapan dapat menyebabkan satu atau lebih faktor risiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes. "Pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung," kata Leah seperti dikutip dari Sciencedaily, Selasa (22/7)
Leah bersama timnya, sejak 1992 hingga 2008 meneliti 26,9 ribu pria dari rentang usia 45-82 tahun. Hasilnya, pria yang melewatkan sarapan umumnya lebih rentan jadi perokok, gila kerja, suka minum alkohol, kurang aktifitas fisik dan jomblo.
Pria teratur melewatkan sarapan memiliki risiko 27 persen lebih tinggi terkena serangan jantung atau kematian akibat penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang sarapan. "Jangan melewatkan sarapan," pesan Cahill.
Sarapan dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung. Karena, dengan sarapan banyak jenis makanan masuk ke tubuh memastikan anda mendapat energi yang cukup dan nutrisi yang seimbang. seperti protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Sedangkan pria yang hobi makan saat larut malam memiliki risiko penyakit jantung koroner 55 persen lebih tinggi daripada yang tidak.
Studi yang berlangsung 16 tahun ini menemukan mereka melewatkan sarapan memiliki risiko tinggi serangan jantung atau kematian akibat penyakit jantung koroner. Akibat ini ditemukan pada mereka yang lupa sarapan, atau makan saat larut malam. Dua kebiasaan ini bisa menyebabkan efek merugikan metabolik yang mengarah pada penyakit jantung koroner.
Walau sudah memperhitungkan faktor diet, aktivitas fisik, merokok dan faktor gaya hidup lainnya, hubungan dua kebiasaan ini dengan penyakit jantung koroner tetap kuat.
Pemimpin studi Leah E. Cahill, Ph.D., dari Department of Nutrition at Harvard School of Public Health di Boston menyebut melewatkan sarapan dapat menyebabkan satu atau lebih faktor risiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes. "Pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung," kata Leah seperti dikutip dari Sciencedaily, Selasa (22/7)
Leah bersama timnya, sejak 1992 hingga 2008 meneliti 26,9 ribu pria dari rentang usia 45-82 tahun. Hasilnya, pria yang melewatkan sarapan umumnya lebih rentan jadi perokok, gila kerja, suka minum alkohol, kurang aktifitas fisik dan jomblo.
Pria teratur melewatkan sarapan memiliki risiko 27 persen lebih tinggi terkena serangan jantung atau kematian akibat penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang sarapan. "Jangan melewatkan sarapan," pesan Cahill.
Sarapan dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung. Karena, dengan sarapan banyak jenis makanan masuk ke tubuh memastikan anda mendapat energi yang cukup dan nutrisi yang seimbang. seperti protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Sedangkan pria yang hobi makan saat larut malam memiliki risiko penyakit jantung koroner 55 persen lebih tinggi daripada yang tidak.
Baca Juga:
- Pesawat Caanggih Ini Berkecepatan 5 X Kecepatan Suara
- 5 Teknologi Menakutkan Yang Akan Segera Hadir
- Muslim Menjadi Dermawan Terbesar di Inggris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar