
Asalasah ~ Di Inggris, traffic situs porno lebih tinggi dibandingkan situs media sosial. Studi Juni lalu menunjukkan, traffic situs semacam itu mencapai 8,5 persen. Angka itu melebihi traffic pada situs lainnya seperti situs belanja, berita, dan bisnis.
Hanya situs kategori seni dan hiburan, serta pencarian video, YouTube, yang mampu mengalahkan situs porno di Inggris. Dengan masing-masing traffic 9,5 persen dan 15,7 persen dari total penggunaan Internet di negara itu.
Studi tersebut belum termasuk traffic yang berasal dari penggunaan ponsel. Data juga belum termasuk pencarian secara illegal, seperti situs yang menampilkan kekerasan pada anak yang biasanya dijumpai lewat jaringan rahasia, misalnya Tor. Teknologi yang digunakan dapat menyembunyikan identitas pelaku kekerasan.
"Traffic pada situs dewasa merepresentasikan porsi yang besar tidak hanya di Inggris, tetapi juga di seluruh dunia," kata Kepala bagian Brand dan Strategi Lembaga Periset SimilarWeb, Daniel Buchuk. Dia mengatakan, hasil riset di Inggris cukup mengherankan karena situs porno lebih populer ketimbang media sosial.
"Orang-orang tidak hanya tersandung pada konten dewasa," ujar Buchuk. Ia menyebutkan, lebih dari 8 persen traffic pencarian Google di Inggris menunjukkan pencarian terhadap situs porno sepanjang tiga bulan terakhir.
Data mengenai kecenderungan pengguna Internet di Inggris ini dikeluarkan bersamaan dengan adanya pernyataan Perdana Menteri David Cameron yang mengatakan rencana pemblokiran situs porno.
Nantinya, semua koneksi Internet rumah tangga di Inggris akan diblokir untuk situs porno. Namun, pengguna masih bisa mengakses situs dewasa dengan meminta penyedia jasa Internet agar tidak memblokirnya.
Dibandingkan negara Eropa lainnya, jumlah traffic situs porno di Inggris masih di bawah negara lain, seperti Jerman 12,5 persen, disusul Spanyol 9,6 persen dari total penggunaan Internet. Namun secara global, traffic situs porno di Inggris mencapai 7,7 persen, sedikit di bawah Amerika Serikat, yaitu 8,3 persen.
Hanya situs kategori seni dan hiburan, serta pencarian video, YouTube, yang mampu mengalahkan situs porno di Inggris. Dengan masing-masing traffic 9,5 persen dan 15,7 persen dari total penggunaan Internet di negara itu.
Studi tersebut belum termasuk traffic yang berasal dari penggunaan ponsel. Data juga belum termasuk pencarian secara illegal, seperti situs yang menampilkan kekerasan pada anak yang biasanya dijumpai lewat jaringan rahasia, misalnya Tor. Teknologi yang digunakan dapat menyembunyikan identitas pelaku kekerasan.
"Traffic pada situs dewasa merepresentasikan porsi yang besar tidak hanya di Inggris, tetapi juga di seluruh dunia," kata Kepala bagian Brand dan Strategi Lembaga Periset SimilarWeb, Daniel Buchuk. Dia mengatakan, hasil riset di Inggris cukup mengherankan karena situs porno lebih populer ketimbang media sosial.
"Orang-orang tidak hanya tersandung pada konten dewasa," ujar Buchuk. Ia menyebutkan, lebih dari 8 persen traffic pencarian Google di Inggris menunjukkan pencarian terhadap situs porno sepanjang tiga bulan terakhir.
Data mengenai kecenderungan pengguna Internet di Inggris ini dikeluarkan bersamaan dengan adanya pernyataan Perdana Menteri David Cameron yang mengatakan rencana pemblokiran situs porno.
Nantinya, semua koneksi Internet rumah tangga di Inggris akan diblokir untuk situs porno. Namun, pengguna masih bisa mengakses situs dewasa dengan meminta penyedia jasa Internet agar tidak memblokirnya.
Dibandingkan negara Eropa lainnya, jumlah traffic situs porno di Inggris masih di bawah negara lain, seperti Jerman 12,5 persen, disusul Spanyol 9,6 persen dari total penggunaan Internet. Namun secara global, traffic situs porno di Inggris mencapai 7,7 persen, sedikit di bawah Amerika Serikat, yaitu 8,3 persen.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/08/02/072501878/Traffic-Situs-Porno-Dikalahkan-YouTube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar