Asalasah ~ Masa liburan lebaran sudah usai. Konsumsi makanan yang melonjak drastis, yang manis dan berlemak, saat berlebaran lalu, ada bagusnya untuk dibakar kembali dengan bersepeda.
Menurut Andi Kurniawan, spesialis kedokteran olahraga, bersepeda mempunyai karakteristik tersendiri dibanding olahraga yang lain, yakni gerakannya yang bersifat ritmik atau berulang secara terus-menerus dan olahraga ini juga tidak memberikan beban yang terlalu besar bagi sendi-sendi tungkai dan kaki. “Karena itu bersepeda bagus untuk pernafasan dan jantung,” katanya.
Andi mengatakan saat bersepeda, hampir seluruh otot tubuh mulai dari bokong hingga tungkai dan kaki akan bekerja. Karena itu, pemanasan dan peregangan diperlukan agar tidak cedera dank ram.
Bersepeda sebaiknya dilakukan dengan frekuensi 3 hingga 5 kali dalam seminggu, dengan satu sesi latihan bersepeda selama 20 – 30 menit. Dengan bersepeda santai, seseorang yang memiliki berat badan 60 kilogram dapat membakar kalori sebanyak 240 kilokalori per jam.
Disamping itu, pastikan untuk mengkonsumsi air dalam jumlah cukup untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Dehidrasi serta ketidakseimbangan elektrolit akan meningkatkan risiko terjadinya kram otot.
Lalu pilihlah warna dan jenis bahan pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca, misalnya di saat panas, gunakan pakaian berwarna terang atau putih dengan bahan yang ringan dan serat yang tidak terlalu rapat sehingga memungkinkan terjadinya sirkulasi udara.
Kemudian akan lebih bagus lagi bila Anda menggunakan sarung tangan dan kaca mata yang dapat menangkal sinar matahari. Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan bila terjatuh dan memantapkan pegangan tangan pada setir sepeda. Gunakan juga sepatu yang didesain khusus untuk bersepeda.
Peningkatan jarak tempuh dan kecepatan bersepeda jangan dilakukan secara tiba-tiba karena akan menyebabkan otot terasa pegal. Pemijatan setelah bersepeda juga dapat membantu memperlancar aliran darah dan mengurangi ketegangan otot sehingga menghindari terjadinya pegal.
Desain sepeda juga menentukan kenyamanan dan manfaat yang kita peroleh. Yang harus diperhatikan, kata Andi, desain sepeda untuk seorang atlet berbeda untuk yang bukan atlet.
Menurut Andi Kurniawan, spesialis kedokteran olahraga, bersepeda mempunyai karakteristik tersendiri dibanding olahraga yang lain, yakni gerakannya yang bersifat ritmik atau berulang secara terus-menerus dan olahraga ini juga tidak memberikan beban yang terlalu besar bagi sendi-sendi tungkai dan kaki. “Karena itu bersepeda bagus untuk pernafasan dan jantung,” katanya.
Andi mengatakan saat bersepeda, hampir seluruh otot tubuh mulai dari bokong hingga tungkai dan kaki akan bekerja. Karena itu, pemanasan dan peregangan diperlukan agar tidak cedera dank ram.
Bersepeda sebaiknya dilakukan dengan frekuensi 3 hingga 5 kali dalam seminggu, dengan satu sesi latihan bersepeda selama 20 – 30 menit. Dengan bersepeda santai, seseorang yang memiliki berat badan 60 kilogram dapat membakar kalori sebanyak 240 kilokalori per jam.
Disamping itu, pastikan untuk mengkonsumsi air dalam jumlah cukup untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Dehidrasi serta ketidakseimbangan elektrolit akan meningkatkan risiko terjadinya kram otot.
Lalu pilihlah warna dan jenis bahan pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca, misalnya di saat panas, gunakan pakaian berwarna terang atau putih dengan bahan yang ringan dan serat yang tidak terlalu rapat sehingga memungkinkan terjadinya sirkulasi udara.
Kemudian akan lebih bagus lagi bila Anda menggunakan sarung tangan dan kaca mata yang dapat menangkal sinar matahari. Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan bila terjatuh dan memantapkan pegangan tangan pada setir sepeda. Gunakan juga sepatu yang didesain khusus untuk bersepeda.
Peningkatan jarak tempuh dan kecepatan bersepeda jangan dilakukan secara tiba-tiba karena akan menyebabkan otot terasa pegal. Pemijatan setelah bersepeda juga dapat membantu memperlancar aliran darah dan mengurangi ketegangan otot sehingga menghindari terjadinya pegal.
Desain sepeda juga menentukan kenyamanan dan manfaat yang kita peroleh. Yang harus diperhatikan, kata Andi, desain sepeda untuk seorang atlet berbeda untuk yang bukan atlet.
Baca Juga:
- Muslim Menjadi Dermawan Terbesar di Inggris
- Hal Yang Perlu Anda Tahu Soal Kurma
- 4 Tips Perawatan Kulit Pria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar