Asalasah ~ Fisioterapis yang khusus menangani anak-anak penderita cerebral palsy di Surakarta, Nawangsasi Takarini, mengatakan tidak banyak orang tua yang mengetahui jika anaknya menderita cerebral palsy. Seringnya orang tua terlambat mengetahui sehingga penanganannya juga terlambat.
Padahal, jika ditangani sejak dini, peluang kesembuhannya mencapai 80-90 persen. "Tetap tidak bisa 100 persen sembuh karena ada bagian otak yang mengalami kerusakan permanen," ujarnya saat peringatan hari cerebral palsy sedunia di Surakarta, Minggu, 1 September 2013.
Sosok yang pratek sebagai fisioterapis khusus cerebral palsy sejak 1989 ini mengatakan tanda-tanda cerebral palsy antara lain:
1. Kelainan motorik yang dapat diketahui pada tahun pertama setelah kelahiran. Saat lahir, biasanya terlihat lemah dan terkulai.
2. Bayi normal ketika diangkat dengan posisi menghadap ke bawah, kepala dan punggungnya segaris. Sedangkan yang menderita cerebral palsy akan terkulai ke bawah sehingga antara kepala dan kaki seakan membentuk huruf U.
3. Bayi yang lahir dengan tanda-tanda kerusakan otak akan kesulitan bernafas, tubuh terkulai, dan tubuhnya membiru.
4. Selama masa tumbuh kembang anak, anak dengan tanda cerebral palsy lambat menegakkan kepala, duduk, dan bergerak dibanding anak-anak normal. Kemudian sangat jarang menggunakan kedua tangannya.
5. Tubuh bayi dengan cerebral palsy cenderung kaku. Bayi bisa menangis dalam jangka waktu lama atau bisa sangat diam dan hampir tidak pernah menangis atau tersenyum.
6. Bayi juga kesulitan berkomunikasi, terlambat belajar bicara, atau bahkan kesulitan berbicara. Ini karena ada gangguan di otot. Cerebral palsy menyerang saraf motorik. Soal kecerdasan, mereka tidak ada bedanya dengan anak normal.
7. Wajah mereka terlihat aneh karena ada kelemahan otot wajah. Ada juga yang terus-menerus mengeluarkan air liur karena tidak bisa mengontrol dan kesulitan menelan.
Nawangsasi mengatakan setiap penderita harus menjalani terapi setiap hari agar kondisinya tidak makin parah. "Anak-anak harus diajar bisa belajar mengontrol dirinya. Ada fisioterapi, okupasi terapi, terapi wicara, dan terapi perilaku," katanya.
Padahal, jika ditangani sejak dini, peluang kesembuhannya mencapai 80-90 persen. "Tetap tidak bisa 100 persen sembuh karena ada bagian otak yang mengalami kerusakan permanen," ujarnya saat peringatan hari cerebral palsy sedunia di Surakarta, Minggu, 1 September 2013.
Sosok yang pratek sebagai fisioterapis khusus cerebral palsy sejak 1989 ini mengatakan tanda-tanda cerebral palsy antara lain:
1. Kelainan motorik yang dapat diketahui pada tahun pertama setelah kelahiran. Saat lahir, biasanya terlihat lemah dan terkulai.
2. Bayi normal ketika diangkat dengan posisi menghadap ke bawah, kepala dan punggungnya segaris. Sedangkan yang menderita cerebral palsy akan terkulai ke bawah sehingga antara kepala dan kaki seakan membentuk huruf U.
3. Bayi yang lahir dengan tanda-tanda kerusakan otak akan kesulitan bernafas, tubuh terkulai, dan tubuhnya membiru.
4. Selama masa tumbuh kembang anak, anak dengan tanda cerebral palsy lambat menegakkan kepala, duduk, dan bergerak dibanding anak-anak normal. Kemudian sangat jarang menggunakan kedua tangannya.
5. Tubuh bayi dengan cerebral palsy cenderung kaku. Bayi bisa menangis dalam jangka waktu lama atau bisa sangat diam dan hampir tidak pernah menangis atau tersenyum.
6. Bayi juga kesulitan berkomunikasi, terlambat belajar bicara, atau bahkan kesulitan berbicara. Ini karena ada gangguan di otot. Cerebral palsy menyerang saraf motorik. Soal kecerdasan, mereka tidak ada bedanya dengan anak normal.
7. Wajah mereka terlihat aneh karena ada kelemahan otot wajah. Ada juga yang terus-menerus mengeluarkan air liur karena tidak bisa mengontrol dan kesulitan menelan.
Nawangsasi mengatakan setiap penderita harus menjalani terapi setiap hari agar kondisinya tidak makin parah. "Anak-anak harus diajar bisa belajar mengontrol dirinya. Ada fisioterapi, okupasi terapi, terapi wicara, dan terapi perilaku," katanya.
Baca Juga:
- Pesawat Khusus dan Baru Dengan Berteknologi WiFi
- Ciri-Ciri Pengguna Facebook yang Narsis
- Makanan yang Seharusnya Tak Lagi Dikonsumsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar