Asalasah ~ Meski hingga saat ini hanya tersedia bagi kalangan terbatas, namun manfaat Google Glass telah dirasakan oleh banyak pihak. Salah satunya untuk merekam proses operasi bedah yang dilakukan oleh Dr. Christopher Kaeding dari Ohio State University Wexner Medical Center.
Dilansir laman Mashable, Senin (2/9/2013), pihak Universitas Ohio menjelaskan bahwa Google Glass digunakan Kaeding saat melakukan operasi pembedahan ligamen lutut pada seorang pasien pria. Semua kegiatan tersebut direkam dan disiarkan langsung dari sudut pandang dokter yang menggunakan Google Glass.
Hebatnya, siaran langsung tersebut dimanfaatkan sebagai sarana edukasi di bidang kedokteran spesialis bedah. Rekan-rekan seprofesi dan para murid Kaeding secara bersama-sama menyaksikan prosesi operasi bedah tersebut dari berbagai lokasi berbeda.
Kepada media Kaeding menjelaskan bahwa dirinya tidak merasa terganggu saat menggunakan Google Glass selama bekerja di atas meja operasi. Bahkan ia mengakui terkadang merasa lupa sedang menggunakan kacamata pintar tersebut.
Universitas Ohio sendiri memang berperan sebagai salah satu pihak yang ikut membantu pengembangan fungsi Google Glass di bidang medis. Selain dapat dimanfaatkan sebagai sarana video live streaming , Universitas Ohio sendiri mengakui telah menemukan potensi pengembangan fitur sensor sinar X dan MRI yang dapat disematkan pada Google Glass.
Bila berhasil diwujudkan, di masa depan dokter dapat memeriksa seorang penderita patah tulang atau penyakit dalam lainnya hanya dengan sekali melihat menggunakan Google Glass. Proses pemindaian sinar X yang memakan banyak waktu nantinya tak perlu lagi dilakukan.
Ingin lebih jelas melihat bagaimana Google Glass dimanfaatkan untuk live streaming operasi bedah? Silahkan simak video di bawah ini. (dhi/dew)
Dilansir laman Mashable, Senin (2/9/2013), pihak Universitas Ohio menjelaskan bahwa Google Glass digunakan Kaeding saat melakukan operasi pembedahan ligamen lutut pada seorang pasien pria. Semua kegiatan tersebut direkam dan disiarkan langsung dari sudut pandang dokter yang menggunakan Google Glass.
Hebatnya, siaran langsung tersebut dimanfaatkan sebagai sarana edukasi di bidang kedokteran spesialis bedah. Rekan-rekan seprofesi dan para murid Kaeding secara bersama-sama menyaksikan prosesi operasi bedah tersebut dari berbagai lokasi berbeda.
Kepada media Kaeding menjelaskan bahwa dirinya tidak merasa terganggu saat menggunakan Google Glass selama bekerja di atas meja operasi. Bahkan ia mengakui terkadang merasa lupa sedang menggunakan kacamata pintar tersebut.
Universitas Ohio sendiri memang berperan sebagai salah satu pihak yang ikut membantu pengembangan fungsi Google Glass di bidang medis. Selain dapat dimanfaatkan sebagai sarana video live streaming , Universitas Ohio sendiri mengakui telah menemukan potensi pengembangan fitur sensor sinar X dan MRI yang dapat disematkan pada Google Glass.
Bila berhasil diwujudkan, di masa depan dokter dapat memeriksa seorang penderita patah tulang atau penyakit dalam lainnya hanya dengan sekali melihat menggunakan Google Glass. Proses pemindaian sinar X yang memakan banyak waktu nantinya tak perlu lagi dilakukan.
Ingin lebih jelas melihat bagaimana Google Glass dimanfaatkan untuk live streaming operasi bedah? Silahkan simak video di bawah ini. (dhi/dew)
Baca Juga:
- Jejaring Sosial untuk Berobat Jarak Jauh
- Cara Mengatasi Masalah Hardisk Yang Minta diformat
- Akibat Jika Cukur Habis Rambut Kemaluan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar