Asalasah ~ Selama ini darah tinggi dikenal hanya menimpa orang dewasa atau lanjut usia saja tapi ternyata bisa juga tekanan darah tinggi pada anak. Bahkan jumlah anak-anak yang menderita darah tinggi semakin meningkat. Berdasarkan penelitian dari Amerika, menemukan data jika sebanyak 19.2 persen anak laki-laki dengan rentang usia 8 hingga 17 tahun telah menderita hipertensi. Sedangkan anak perempuan menderita tekanan darah tinggi mencapai 12,6 persen.
Tekanan Darah Tinggi Pada Anak Tidak Bisa Ditentukan Semudah Pada Orang Dewasa
Tekanan darah tinggi pada orang dewasa mudah ditentukan hanya dengan mengukur tekanan darahnya. Tapi untuk anak-anak tidak demikian. Hasil dari pemeriksaan darah tinggi pada anak masih perlu untuk disesuaikan dengan umur, jenis kelamin anak dan tinggi badan. Seorang anak dinyatakan menderita tekanan darah tinggi jika tekanan darah sistolik dan atau diastolik sama atau lebih dengan persentil ke-95 yang didasarkan dengan usia, tinggi badan dan jenis kelamin pada perhitungan sebanyak 3 kali berturut-turut.
Biasanya anak yang menderita tekanan darah tinggi tidak memperlihatkan gejala tapi pada umumnya memiliki riwayat darah tinggi pada keluarganya serta menjalani pola hidup yang tidak sehat. Pola hidup yang tidak sehat tersebut seperti diet yang tak sehat, obesitas, jarang melakukan aktifitas fisik dan stres. Yang menjadi penyebab darah tinggi pada anak cukup bervariasi dan tergantung dengan usia anak.
Tekanan darah tinggi ada bayi bisa diakibatkan karena kelainan pada ginjal, saluran napas dan paru-paru, atau disebabkan karena adanya kelainan pada pembuluh darah arteri. Sedangkan tekanan darah tinggi pada anak yang lebih besar biasanya disebabkan karena gangguan ginjal serta gangguan hormonal. Resiko mengalami hipertensi bisa diketahui lebih dini dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
Penanganan Tekanan Darah Tinggi Pada Anak Tidak Jauh Berbeda Dengan Orang Dewasa
Penanganan hipertensi pada anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penanganan hipertensi untuk orang dewasa. Untuk anak yang enderita hipertensi haruslah merubah pola hidup dan rajin mengkonsumsi obat darah tinggi. Orang tua berperan penting untuk menjaga dan mengontrol tekanan darah tinggi pada anak.
Untuk anak yang mengalami obesitas, orang tua bisa mengajak anak tersebut untuk melakukan olahraga teratur agar berat badan bisa diturunkan. Anak yang mengalami obesitas dan menderita darah tinggi harus menjalani diet. Diet dijalankan dengan mengontrol porsi makanan, memperbanyak makan sayur dan buah segar, kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman manis serta kurangi makanan yang padat kalori.
Perubahan pola hidup yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, adalah salah satu indikasi penggunaan obat darah tinggi. Obat darah tinggi langsung dipakai untuk kasus darah tinggi yang berat dan disertai adanya komplikasi berbahaya. Jika tekanan darah tinggi pada anak diketahui lebih awal maka anak penderita darah tinggi bisa hidup sama dengan anak yang lain.
Baca Juga:
- Pesawat Khusus dan Baru Dengan Berteknologi WiFi
- Ciri-Ciri Pengguna Facebook yang Narsis
- Makanan yang Seharusnya Tak Lagi Dikonsumsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar