Asalasah ~ Bagi Anda yang suka kucing atau memeliharanya, pasti sering melihat hewan itu tengah tertidur. Bahkan kucing memiliki waktu tidur terlama dari mamalia lain, kecuali opossum dan beberapa jenis kelelawar. Setidaknya dua per tiga waktu dari kehidupan kucing sehari dipakai untuk tidur, atau sekitar 16-20 jam per hari.
Lamanya durasi tidur kucing dikarenakan kodratnya sebagai hewan predator. Dan mangsa lahapan kucing bukanlah hewan yang mudah ditangkap. Sehingga mereka harus terus mengejarnya sampai tertangkap. Karena itu, kucing membutuhkan banyak energi untuk berburu. "Hal itu juga yang membuat jadwal tidur kucing menjadi lama," tulis Cats About. "Meski tidak tidur, kucing betah beristirahat lama-lama."
Selain memerlukan banyak tenaga, kebiasaan tidur kucing juga dipengaruhi asupan makannya. Tidak seperti hewan herbivora, kucing dapat memasok energi dari protein. Jadi mereka tidak perlu susah payah merumput untuk mendapatkan energi.
Hobi tidur kucing ditandai oleh dua pola aktivitas otak. Kegiatan ini sendiri sudah diukur secara eksperimental dengan electroencephalograph (EEG) yang mencatat gelombang aktivitas pada grafik. Ketika terjaga, otak kucing memancarkan gelombang yang teratur. Dan kala tertidur, otak kucing menghasilkan gelombang panjang serta tidak teratur.
Kucing pun tidur dengan cara yang hampir sama seperti manusia, mereka bisa terlelap dalam tidurnya. Meski tengah pulas, kucing bisa langsung terbangun dan siaga dengan keadaan di sekitarnya. Sebab selama tidur, indra kucing terus merekam suara dan aroma hingga 70 persen. "Ketika mendengar suara tikus atau mencium bau tikus, mereka sontak terbangun. Hal itu sudah menjadi insting dari kucing."
Bagi kucing rumahan yang tak perlu berburu, mereka tetap memiliki sifat dasar suka tidur. Minimal bersantai, bermalas-malasan. Bahkan waktu tidur mereka sama dengan kucing di alam liar, rata-rata 16 jam sehari. Dan mereka bukanlah binatang nocturnal yang aktid di malam hari. Melainkan crepuscular, suka beraktivitas kala subuh atau menjelang senja.
Lamanya durasi tidur kucing dikarenakan kodratnya sebagai hewan predator. Dan mangsa lahapan kucing bukanlah hewan yang mudah ditangkap. Sehingga mereka harus terus mengejarnya sampai tertangkap. Karena itu, kucing membutuhkan banyak energi untuk berburu. "Hal itu juga yang membuat jadwal tidur kucing menjadi lama," tulis Cats About. "Meski tidak tidur, kucing betah beristirahat lama-lama."
Selain memerlukan banyak tenaga, kebiasaan tidur kucing juga dipengaruhi asupan makannya. Tidak seperti hewan herbivora, kucing dapat memasok energi dari protein. Jadi mereka tidak perlu susah payah merumput untuk mendapatkan energi.
Hobi tidur kucing ditandai oleh dua pola aktivitas otak. Kegiatan ini sendiri sudah diukur secara eksperimental dengan electroencephalograph (EEG) yang mencatat gelombang aktivitas pada grafik. Ketika terjaga, otak kucing memancarkan gelombang yang teratur. Dan kala tertidur, otak kucing menghasilkan gelombang panjang serta tidak teratur.
Kucing pun tidur dengan cara yang hampir sama seperti manusia, mereka bisa terlelap dalam tidurnya. Meski tengah pulas, kucing bisa langsung terbangun dan siaga dengan keadaan di sekitarnya. Sebab selama tidur, indra kucing terus merekam suara dan aroma hingga 70 persen. "Ketika mendengar suara tikus atau mencium bau tikus, mereka sontak terbangun. Hal itu sudah menjadi insting dari kucing."
Bagi kucing rumahan yang tak perlu berburu, mereka tetap memiliki sifat dasar suka tidur. Minimal bersantai, bermalas-malasan. Bahkan waktu tidur mereka sama dengan kucing di alam liar, rata-rata 16 jam sehari. Dan mereka bukanlah binatang nocturnal yang aktid di malam hari. Melainkan crepuscular, suka beraktivitas kala subuh atau menjelang senja.
Baca Juga:
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar