Senin, 16 September 2013

Kisah Jonathon Fletcher, Tokoh Pelopor Mesin Pencari

Jonathan Fletcher (tengah), pelopor mesin pencari di Internet
Asalasah ~ Mesin pencari sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat informasi. Hampir setiap hari, orang modern kini menggunakan Internet untuk mengakses informasi.

Bicara mesin pencari, tentunya tidak lepas dari Google, perusahaan nomor satu mesin pencarian Internet. Pada bulan September ini, tercatat Google menginjak usia 15 tahun sejak pertama kali dikembangkan dua sekawan, Sergey Brin dan Larry Page, tahun 1998 silam.

Meski karya keduanya itu mempopulerkan mesin pencari, tapi sesungguhnya, Brin dan Page bukanlah yang pertama menemukan mesin pencari. Apalagi Yahoo dan Bing.

Dilansir BBC, Kamis 5 September 2013, ide cikal bakal mesin pencari pertama kali dicetuskan oleh seorang bernama Jonathon Fletcher. Ia sudah menemukan Web crawling, cikal bakal mesin pencari, 20 tahun silam, atau lima tahun sebelum Google hadir ke dunia.

Untuk diketahui Web crawling merupakan inti teknologi yang digunakan perusahaan mesin pencari utama seperti Google, Yahoo maupun Altavista. Web crawling merupakan program otomatis yang membuat indeks konten. Web ini juga mampu membaca teks, link, tag yang terlihat pada halaman Web.

Momentum awal
Temuan Fletcher terjadi pada 1993, yang mana masa itu merupakan masa pertumbuhan Web. Tercatat, pada tahun itu, telah muncul browser populer pertama bernama Mosaic. Antarmuka Mosaic hampir sama dengan konsep antarmuka pencarian saat ini. Browser itu memiliki ribuan halaman Web.

Nah, Mosaic saat itu mengalami kendala pencarian, yaitu bagaimana menemukan Web yang belum terpecahkan. Mosaic saat itu memiliki halaman yang disebut What's New, fitur yang mengindeks website baru.

Masalah lain, agar menjadi website yang mapan, penemu Mosaic harus menuliskan website ke National Center for Supercomputing Applications (NCSA) di University of Illinois Urbana-Champaign, di mana tim browser Mosaic bekerja.

Di sisi lain, saat itu, Fletcher yang jebolan University of Stirling, mendapat tawaran belajar di University of Glasgow. Tapi sialnya, belum sempat menimba ilmu, biaya belajarnya dipotong.

Otomatis, Fletcher harus memutar otak agar mendapatkan sumber pendapatan.

"Jadi saya kembali ke kampus dan bekerja sebagai staf departemen teknologi," ujar Flecher berkisah.

Momentum inilah yang mempertemukannya dengan World Wide Web (WWW) dan halaman What's New milik Mosaic.

Buat indeks
Tangan dingin Fletcher langsung menemukan ada yang tak beres dengan Mosaic. Ia menyadari halaman What's New secara fundamental cacat. Indeksnya masih sangat berantakan.

Ia mengubah fungsi Mosaic menjadi lebih bagus dalam update konten maupun pencarian Web lain. Besutannya itu ia klaim sebagai Web crawling pertama. Dia menyebut temuannya JumpStation.

Melalui temuan itu, ia mengumpulkan indeks halaman yang nantinya bisa dicari Web crawler.

Sepuluh hari kemudian, tepatnya 21 Desember 1993, JumpStation kehabisan Web untuk dikunjungi. Posisi saat itu, JumpStation telah mengindeks 25.000 halaman Web.

Sebagai perbandingan Google saat ini sudah mengindeks 1 triliun halaman Web. (eh)

Bicara mesin pencari, tentunya tidak lepas dari Google, perusahaan nomor satu mesin pencarian Internet. Pada bulan September ini, tercatat Google menginjak usia 15 tahun sejak pertama kali dikembangkan dua sekawan, Sergey Brin dan Larry Page, tahun 1998 silam.

Meski karya keduanya itu mempopulerkan mesin pencari, tapi sesungguhnya, Brin dan Page bukanlah yang pertama menemukan mesin pencari. Apalagi Yahoo dan Bing.

Dilansir BBC, Kamis 5 September 2013, ide cikal bakal mesin pencari pertama kali dicetuskan oleh seorang bernama Jonathon Fletcher. Ia sudah menemukan Web crawling, cikal bakal mesin pencari, 20 tahun silam, atau lima tahun sebelum Google hadir ke dunia.

Untuk diketahui Web crawling merupakan inti teknologi yang digunakan perusahaan mesin pencari utama seperti Google, Yahoo maupun Altavista. Web crawling merupakan program otomatis yang membuat indeks konten. Web ini juga mampu membaca teks, link, tag yang terlihat pada halaman Web.

Bapak mesin pencari
Fletcher kemudian dengan sigap membangun alat pencarian yang mudah untuk navigasi indeks. Ia memasukkan Website-nya ke halaman What's New, dan akhirnya mesin pencari pertama modern telah beroperasi.

Kerja keras Fletcher itu diakui sebagai pencipta pertama mesin pencari.

"Saya katakan bahwa Fletcher merupakan bapak dari mesin pencari Web," tegas Prof Mark Sanderson dari Royal Melbourne Institute of Technology, yang telah mempelajari sejarah pencarian informasi.

"Sudah ada ada komputer yang melakukan pencarian komputer untuk waktu yang sangat lama, dan juga ada yang mesin pencari sebelum Web. Tapi, Fletcher muncul sebagai orang pertama yang membuat mesin pencari lengkap dengan semua komponen dari mesin pencari modern. Dia tahu cara untuk memudahkan hidup semua orang," imbuh Sanderson.

Masa depan pencarian
Pada Juni 1994, JumpStation telah mengideks 275.000 halaman. Keterbatasan ruang pencarian memaksa Fletcher hanya menampilkan judul indeks dan kepala halaman Web saja.

Sayangnya, belum sempat mengembangkan JumpStation secara maksimal, Fletcher mendapat tawaran menggiurkan bekerja di Tokyo, Jepang. Dia terbuai. Pergi meninggalkan projek JumpStation.

Meski ia tak melanjutkan pengembangan JumpStation, tapi ia diakui telah menjadi pionir perkembangan mesin pencari Web.

"Komunitas Web pada tahun 1993 silam sangat kecil. Siapapun yang melakukan sesuatu di Web pada waktu itu sudah tahu tentang JumpStation," ujar Sanderson.

Perusahaan mesin pencari modern saat ini pun mengingat jasa Fletcher mempelopori mesin pencari Web.

Belum lama ini, Fletcher diundang untuk pidato dalam sebuah konferensi di Dublin, Inggris. Di panggung itu, ia dipanel dengan perwakilan Microsoft, Yahoo mapun Google.

"Menurut saya, Web tidak akan bertahan selamanya. Yang akan bertahan itu masalah mencari informasi. Itu adalah suatu medium yang mandiri," tegas Fletcher.

Meski telah diakui sebagai pelopor mesin pencari Web namun tak sepopuler pendiri Google, ia tetap rendah hati.

"Orang tua, istri, anak-anak bangga pada saya. Itu saja sudah cukup. Dan saya cukup senang temuan saya bisa membantu banyak orang," ujar pria yang kini berdomisili di Hong Kong ini. (eh)
 

Baca Juga:  

  • Smartphone Meningkatkan Penderita Rabun di Indonesia
  • Beberapa Teori Tanda Orang Akan Mati Seminggu Lagi
  • Duit Karena Tertipu belanja Online Bakal Sulit Kembali

  • Sumber: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/442014-kisah-jonathon-fletcher--pelopor-mesin-pencari-di-internet--1-

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar