Asalasah ~ Kemampuan berburu boa constrictor mencapai batas baru. Di hutan belantara Amazon di Brasil, ular tak berbisa itu mampu memangsa seekor monyet. Primata nahas itu dibelit, diremas, dan dicekik sampai mati kemudian ditelan bulat-bulat oleh si boa.
Fenomena pertama di kalangan ular keluarga Atelid itu diabadikan dalam foto oleh Erika PatrĂcia Quintino, seorang ilmuwan di Pontifical Catholic University of Rio Grande do Sul di Porto Alegre, Brasil. Quintino saat itu sedang menjelajahi hutan Amazon untuk risetnya.
Kejadian bermula tepat sebelum tengah hari ketika monyet itu melepaskan diri dari kelompoknya dan berkelana ke arah pohon tempat bersembunyi ular boa sepanjang dua meter. Quintino sedang berjalan di sekitar tempat kejadian saat tiba-tiba si monyet berteriak memberikan peringatan ke anggota kelompoknya. Mendengar itu, Quintino bergegas mendatangi asal suara tepat sebelum si ular boa menyerang monyet.
Boa itu menghantam mangsanya tepat di kepala, kemudian melilitkan tubuh panjangnya membungkus tubuh monyet, lalu meremasnya hingga monyet itu tak bernapas. Kendati monyet lainnya kemudian datang dan memukuli boa, namun ular itu bergeming dan terus meremas si monyet.
"Monyet lainnya kemudian menjauh untuk menonton kawannya menemui ajal dari jarak yang aman," kata Quintino menceritakan kembali peristiwa itu, Jumat, 30 Agustus 2013. Ia merekam dengan kameranya setiap tahap penyerangan ular boa terhadap monyet.
Monyet diperkirakan mati dalam waktu lima menit. Namun ular itu terus mencengkeram tubuh mangsanya. Lima belas menit kemudian ular itu mulai menelan monyet di bagian kepala terlebih dulu. Ular melahap tubuh monyet sedikit demi sedikit sambil melingkarkan ekornya pada batang pohon. Tubuh monyet berhasil ditelan seluruhnya setelah 76 menit.
"Ular boa itu kemudian kembali ke tempat awal dia menyerang si monyet," ujar Quintino, seperti dikutip laman Newscientist.
Dua hari kemudian, ular boa itu masih terlihat di pohon yang sama. Ini perilaku normal bagi spesies boa yang memilih untuk menunggu mangsanya di satu tempat selama satu bulan. Strategi ini, menurut Quintino, sangat efektif di kawasan hutan yang lebat. "Monyet cenderung menggunakan rute yang sama berulang-ulang," ujarnya.
Fenomena pertama di kalangan ular keluarga Atelid itu diabadikan dalam foto oleh Erika PatrĂcia Quintino, seorang ilmuwan di Pontifical Catholic University of Rio Grande do Sul di Porto Alegre, Brasil. Quintino saat itu sedang menjelajahi hutan Amazon untuk risetnya.
Kejadian bermula tepat sebelum tengah hari ketika monyet itu melepaskan diri dari kelompoknya dan berkelana ke arah pohon tempat bersembunyi ular boa sepanjang dua meter. Quintino sedang berjalan di sekitar tempat kejadian saat tiba-tiba si monyet berteriak memberikan peringatan ke anggota kelompoknya. Mendengar itu, Quintino bergegas mendatangi asal suara tepat sebelum si ular boa menyerang monyet.
Boa itu menghantam mangsanya tepat di kepala, kemudian melilitkan tubuh panjangnya membungkus tubuh monyet, lalu meremasnya hingga monyet itu tak bernapas. Kendati monyet lainnya kemudian datang dan memukuli boa, namun ular itu bergeming dan terus meremas si monyet.
"Monyet lainnya kemudian menjauh untuk menonton kawannya menemui ajal dari jarak yang aman," kata Quintino menceritakan kembali peristiwa itu, Jumat, 30 Agustus 2013. Ia merekam dengan kameranya setiap tahap penyerangan ular boa terhadap monyet.
Monyet diperkirakan mati dalam waktu lima menit. Namun ular itu terus mencengkeram tubuh mangsanya. Lima belas menit kemudian ular itu mulai menelan monyet di bagian kepala terlebih dulu. Ular melahap tubuh monyet sedikit demi sedikit sambil melingkarkan ekornya pada batang pohon. Tubuh monyet berhasil ditelan seluruhnya setelah 76 menit.
"Ular boa itu kemudian kembali ke tempat awal dia menyerang si monyet," ujar Quintino, seperti dikutip laman Newscientist.
Dua hari kemudian, ular boa itu masih terlihat di pohon yang sama. Ini perilaku normal bagi spesies boa yang memilih untuk menunggu mangsanya di satu tempat selama satu bulan. Strategi ini, menurut Quintino, sangat efektif di kawasan hutan yang lebat. "Monyet cenderung menggunakan rute yang sama berulang-ulang," ujarnya.
Baca Juga:
- Rahasia Agar Baterai Ponsel Lebih Awet
- Agar Wajah Tidak Berlubang Akibat Jerawat
- Pesawat Khusus dan Baru Dengan Berteknologi WiFi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar