Asalasah ~ Cokelat, es krim, dan makanan lainnya sering dijadikan “obat” untuk rasa sedih dan stres yang melanda. Namun, bukti baru menunjukkan makanan mengandung gula ini justru bisa membuat kita lebih panik.
“Menurut penelitian dari yayasan Food For The Brain yang digawangi oleh sekelompok dokter, peneliti, ahli nutrisi, dan psikolog menunjukkan adanya hubungan antara makanan dan kesehatan mental,” tulis Daily Mail, Kamis, 22 Agustus 2013. Ternyata, kadar gula darah dapat memengaruhi perilaku seseorang.
Deborah Colson, seorang terapis gizi, mengatakan, “Keseimbangan gula darah yang buruk sering menjadi faktor tunggal terbesar pada orang yang menderita depresi, kecemasan, dan emosionalitas.”
Semakin cepat gula masuk ke dalam tubuh maka kadar insulin akan semakin meningkat. Hal ini akan membuat gula justru tersimpan sebagai lemak, bukannya terbakar menjadi energi. Dari sini, kadar gula darah akan meningkat.
Semakin tinggi kadar gula darah maka kesehatan mental seseorang semakin memburuk. Tubuh akan merasa lapar, marah, depresi, dan tidak bisa berpikir dengan jernih.
Memang, banyak penelitian yang menghubungkan, cokelat dapat meredam stres. Namun, ada baiknya untuk memerhatikan kadar gula di dalamnya. Alih-alih meredakan stres, cokelat (kaya gula) justru bisa memperparahnya.
“Menurut penelitian dari yayasan Food For The Brain yang digawangi oleh sekelompok dokter, peneliti, ahli nutrisi, dan psikolog menunjukkan adanya hubungan antara makanan dan kesehatan mental,” tulis Daily Mail, Kamis, 22 Agustus 2013. Ternyata, kadar gula darah dapat memengaruhi perilaku seseorang.
Deborah Colson, seorang terapis gizi, mengatakan, “Keseimbangan gula darah yang buruk sering menjadi faktor tunggal terbesar pada orang yang menderita depresi, kecemasan, dan emosionalitas.”
Semakin cepat gula masuk ke dalam tubuh maka kadar insulin akan semakin meningkat. Hal ini akan membuat gula justru tersimpan sebagai lemak, bukannya terbakar menjadi energi. Dari sini, kadar gula darah akan meningkat.
Semakin tinggi kadar gula darah maka kesehatan mental seseorang semakin memburuk. Tubuh akan merasa lapar, marah, depresi, dan tidak bisa berpikir dengan jernih.
Memang, banyak penelitian yang menghubungkan, cokelat dapat meredam stres. Namun, ada baiknya untuk memerhatikan kadar gula di dalamnya. Alih-alih meredakan stres, cokelat (kaya gula) justru bisa memperparahnya.
Baca Juga:
- Brazil, Negara Penjual Gadget Dengan Harga Mahal-Mahal
- Komunitas Pecinta Capung Luncurkan Buku Tentang Capung
- Tabur Bunga di Atas Kuburan Tradisi Israel?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar